ﻣﺎ ﺑﺎﻝ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻳﻔﺘﻨﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﺒﻮﺭﻫﻢ ﺇﻻ ﺍﻟﺸﻬﻴﺪ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻛﻔﻰ ﺑﺒﺎﺭﻗﺔ ﺍﻟﺴﻴﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺳﻪ ﻓﺘﻨﺔ
“Apakah setiap Mu'minin mengalami fitnah kubur di kubur mereka kecuali para syuhada? Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: 'Cukuplah sabetan pedang di kepala mereka menjadi fitnah (ujian) bagi mereka'” (HR. An Nasa-i no. 2052, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i)
Ketiga:orang-orang mendapat nikmat kubur setelah melalui fitnah kubur. Mereka mendapat berbagai kenikmatan surga: di temani oleh amalan shalih, diluarkan kuburnya, diperlihatkan surga kepada mereka, sebagaimana dalam hadits:
ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻗﺎﻝ : ﺭﺏِّ ﻋَﺠِّﻞ ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔ ﻛﻤﺎ ﺃﺭﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﺃﻫﻠﻲ ﻭﻣﺎﻟﻲ
“Ketika mereka (penghuni kubur) diperlihatkan isi dari surga, mereka mengatakan: Ya Rabb kami, percepatlah datangnya kiamat sehingga kami bisa berkumpul kembali dengan keluarga kami dan harta kami” (HR. Abu Daud no. 4753, dishahihkan Al Albani dalam Sunan Abu Daud).
Keempat: orang-orang mendapat siksa kubur setelah melalui fitnah kubur, namun tidak selamanya.
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺮَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺑِﺤَﺎﺋِﻂٍ ﻣِﻦْ ﺣِﻴﻄَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔِ ﺃَﻭْ ﻣَﻜَّﺔَ ، ﻓَﺴَﻤِﻊَ ﺻَﻮْﺕَ ﺇِﻧْﺴَﺎﻧَﻴْﻦِ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻗُﺒُﻮﺭِﻫِﻤَﺎ ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – « ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ، ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻌَﺬَّﺑَﺎﻥِ ﻓِﻰ ﻛَﺒِﻴﺮٍ » ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ « ﺑَﻠَﻰ ، ﻛَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﻻَ ﻳَﺴْﺘَﺘِﺮُ ﻣِﻦْ ﺑَﻮْﻟِﻪِ ، ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺍﻵﺧَﺮُ ﻳَﻤْﺸِﻰ ﺑِﺎﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔِ »
“Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata: Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar dari sebagian pekuburan di Madinah atau Makkah. Lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang diadzab di kuburnya. Beliau bersabda, ‘Keduanya sedang diadzab. Tidaklah keduanya diadzab karena dosa besar (menurut mereka bedua)’, lalu Nabi bersabda: Padahal itu merupakan dosa besar. Salah satu di antara keduanya diadzab karena tidak membersihkankan bekas kencingnya, dan yang lain karena selalu melakukan namiimah (adu domba)”
(HR. Bukhari 6055, Muslim 703)
Kelima: orang-orang mendapat siksa kubur terus-menerus hingga hari kiamat, merekalah orang-orang kafir. Mereka disiksa dengan siksaan yang mengerikan dan terus-menerus hingga hari kiamat.Sebagaimana dalam hadits:
ﺛﻢ ﻳﻘﻴﺾ ﻟﻪ ﺃﻋﻤﻰ ﺃﺑﻜﻢ ﻣﻌﻪ ﻣﺮﺯﺑﺔٌ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺪ ﻟﻮ ﺿُﺮﺏ ﺑﻬﺎ ﺟﺒﻞ ﻟﺼﺎﺭ ﺗﺮﺍﺑﺎ ، ﻗﺎﻝ ﻓﻴﻀﺮﺑﻪ ﺑﻬﺎ ﺿﺮﺑﻪ ﻳﺴﻤﻌﻬﺎ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﺸﺮﻕ ﻭﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺇﻻ ﺍﻟﺜﻘﻠﻴﻦ ﻓﻴﺼﻴﺮ ﺗﺮﺍﺑﺎ ، ﻗﺎﻝ : ﺛﻢ ﺗﻌﺎﺩ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺮﻭﺡ
“Dijadikan baginya sesososk yang buta dan bisu. Ditangan ia memegang alat pemukul dari besi yang jika digunakan untuk memukul gunung maka gunung tersebut akan menjadi debu. Maka alat tadi digunakan untuk memukul sang mayit dengan pukulan yang keras, ketika dipukulkan terdengar suaranya jeritannya antara timur dan barat kecuali oleh jin dan manusia lalu ia pun menjadi debu. Kemudian setelah itu dikembalikan lagi ruh tersebut seperti bentuknya semula” (HR. Abu Daud no. 4753, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)
"Diringkas dari kitab Al Hayah Al Barzakhiyyah, Syaikh Abdurrahman As Suhaim